Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post: nat-

jan-

1234567


Kamis, 05 Desember 2013

Kisah Si Pengembala Kambing




Sumber Gambar; www.myarttracker.com 



Perjalanan panjang telah membuat sikumu dan sidengkul terkulai lemas dipembaringan, berburu makanan ditengah hutan, serta melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai seorang pengembala kambing. Sikumu dan sidengkul bagai dua malaikat kecil yang diturunkan oleh Allah SWT bagi sang kakek, dengan umur yang sudah tua membuatnya bersyukur memiliki cucu-cucu yang berbakti dan mau mengembala kambing. Sikumu dan sidengkul adalah anak angkat yang ditemukan sang kakek, pada waktu itu, mereka berdua lagi keparan ditengah jalan karena belum makan seharian. Wajah yang pucat dan lemas serta badan yang dekil membuat orang-orang enggan membantu sikumu dan sidengkul. Apalagi hanya sekedar memberi mereka makanan.
Pada akhirnya kakek ini mengajak mereka berdua pulang kerumahnya, sambil dalam perjalanan pulang, kakek dan sikumu dan sidengkul pun ngobrol;

Kakek             : kalian berdua dari mana?
Sikumu           : saya tidak tau kek, dari kecil kami berdua sudah hidup dijalanan.
Kakek             : nama kalian siapa?
Sikumu           : kami gak punya nama kek. Jawabnya dengan tegas.
Kakek             : kalau begitu, kakek akan memberikan nama buat kalian, bagaimana?
Sidengkul      : terima kasih kek.
Kakek             : sambil berpikir sejenak untuk memberikan nama buat mereka berdua, kakek melihat mereka berdua sambil tersenyum. Bagaimana kalau nama kalian sikumu dan sidengkul? sesuai dengan kondisi kalian berdua.
Sikumu           : ya dah kek, terima kasih banyak kek. Mereka menjawab dengan bahagia.

Sejak saat itulah dua pemuda itu memiliki nama yang unik karena disesuaikan dengan kondisi mereka berdua. Nama sikumu karena pada sikunya terdapat luka yang memar. dan sidengkul karena memiliki dengkul yang agak berbeda dengan dengkul yang satunya.

Pagi itu, saat mereka berdua terbangun dari mimpi panjang, mereka bersiap-siap pergi mengembala ditengah hutan seperti biasanya.

Sikumu           : Dengkul…, dengkul…, bangun, ini sudah pagi.
Sidengkul      : sebentar lagi…, masih ngantuk?
Sikumu           : kebiasaan kamu ini ngantuk-ngantuk terus, ayo kita mau pergi mengembala lagi? Biar kambing-kambing itu tidak kelaparan.
Sidengkul      : sambil mengusap matanya, dan melapas selimutnya. Iya…, iya…, aku cuci muka dulu.
Sikumu           : cepatan…, jangan lama-lama!

Setelah selesai cuci muka, akhirnya mereka bersiap-siap untuk mengeluarkan kambing-kambing dari kandangnya. Kambing yang mereka meiliki sangat banyak, sehingga terkadang mereka tidak tahu, apakah ada yang ketinggalan atau dimakan binantang buas atau tidak. Perjalanan mengembala pun dimulai. Mereka membawa kambingnya menuju hutan lebat nan hijau, hutan yang terawat tanpa pernah dijamah oleh manusia nakal. Dibentengi dengan gunung-gunung tinggi, dan dihiasi dengan berbagai macam pohon-pohon tinggi.

Ketika telah sampai pada tempat biasa mereka mengembala, sikumu dan sidengkul membagi kambing mereka menjadi dua bagian agar lebih dijaga dan diawasi seperti yang sudah biasa mereka lakukan. Setelah beberapa lama kemudian, dimana matahari sudah tepat berada diatas kepala mereka. bertanda bahwa mereka bisa istirahat sejenak bersama-sama. Sambil memakan singkong bakar yang sudah disiapkan oleh kakeknya.

Setelah istirahat dan makan singkong bakar sebagai pengisi perut agar tidak keroncongan, mereka berdua kembali melihat kambing-kambing ditempat biasa mereka makan. Mereka berpisah dan akan bertemu di jalan tempat mengumpulkankan kambing-kambing, sebuah jalan menuju rumah merkea. Saat sikumu tepat berada didekat kambing-kambingnya, sikumu merasa bahwa kambing kesayangannya tidak ada bersama kambing-kambing yang lain, sikumu memeriksa satu persatu tanda khusus yang dibuatnya, namun tidak sama sekali ia temukan.

Karena merasa khawatir dan takut dimarahi oleh kakeknya karena akan dianggap lalai dan tidak bertanggung jawab, akhirnya sikumu berinisiatif untuk mencari kambingnya. Namun sebelum itu, ia mencari sedengkul untuk memberitahukan keadaannya agar kambing-kambing yang ia jaga, dijaga juga oleh dia.

Singkat cerita; saat sikumu mencari kambingnya yang hilang dengan melewati gunung-gunung dan menyusuri hutan, kambingnya pun tidak ia temukan, waktu pun sudah hampir malam. Sikumu merasa lemas dan lelah, apalagi seharian dia tidak pernah makan kecuali singkong bakar yang disiapkan oleh kakeknya. Saat itulah ia melihat sebuah gua besar, gua tua yang kelihatan angker dan menakutkan. Namun, dalam pikiran sikumu, ia berharap kambingnya yang hilang ada dalam gua tersebut. Sambil memegang perutnya yang terus meminta untuk diisi, dengan langkah yang lemah. Sikumu memasuki gua tersebut.

Saat berada didepan pintu gua tersebut, pintu gua itu terbuka dengan sendirinya, yang membuat sikumu merasa ketakutan setengah mati. Karena tekadnya untuk menemukan kambingnya akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk kedalam gua tersebut. Saat melangkah kedalam, dengan hitungan tiga langkah, pintu gua yang terbuka tadi, langsung tertutup lagi. Kondisi semakin menegangkan, suasana gelap tanpa cahaya membuat sikumu tidak mampu melihat, dengan kondisi yang sudah lapar betul, ia melangkah dengan pelan-pelan sambil tertatih-tatih.

Tanpa ia sadari, cahaya pun muncul dari atas lubang gua, dan terdengar suara yang menakut, besar, seakan-akan marah karena tempatnya sudah didatangi tanpa izin. Namun anehnya, tiba-tiba dihadapannya sikumu, muncul menja, dikelilingi kursi, dan makanan-makanan yang lezat, serta berbagai macam buah-biahan yang segar.

Sikumu berjalan dengan sekuat tenaga, menuju meja makan tersebut, ia melihat, ada ikan bakar, ayam bakar, serta beberapa makanan yang lain. Disaat ia mengambil ikan bakar dan mau memakannya, tiba-tiba terdengar suara sambil diiringi dengan beberapa letusan-letusan yang menakutkan. Suara itu mengatakan;

Suara             : jika kamu makan ikan bakar itu, akan aku bunuh ibu mu…!!!
Sikumu           : terdiam sejenak, dan mengmabil ayam bakar.
Suara             : jika kamu makan ayam bakar itu, saya akan bunuh bapak mu…!!!
Sikumu           : diam dan ketakutan
Suara             : namun jika kamu tidak makan, semua makanan tersebut, maka kamu yang akan saya bunuh…!!!


Pertanyaannya;
Apakah yang dilakukan sikumu, apakah sikumu memakan makanan tersebut? Apa alasan anda?




Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :

0 komentar:

Posting Komentar

Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.

 

Popular Posts

Data Pengunjung