Sumber Gambar; www.myarttracker.com
Perjalanan panjang telah membuat sikumu dan
sidengkul terkulai lemas dipembaringan, berburu makanan ditengah hutan, serta
melaksanakan tugasnya sehari-hari sebagai seorang pengembala kambing. Sikumu dan
sidengkul bagai dua malaikat kecil yang diturunkan oleh Allah SWT bagi sang
kakek, dengan umur yang sudah tua membuatnya bersyukur memiliki cucu-cucu yang
berbakti dan mau mengembala kambing. Sikumu dan sidengkul adalah anak angkat
yang ditemukan sang kakek, pada waktu itu, mereka berdua lagi keparan ditengah
jalan karena belum makan seharian. Wajah yang pucat dan lemas serta badan yang
dekil membuat orang-orang enggan membantu sikumu dan sidengkul. Apalagi hanya
sekedar memberi mereka makanan.
Pada akhirnya kakek ini mengajak mereka berdua
pulang kerumahnya, sambil dalam perjalanan pulang, kakek dan sikumu dan
sidengkul pun ngobrol;
Kakek : kalian berdua dari mana?
Sikumu :
saya tidak tau kek, dari kecil kami berdua sudah hidup dijalanan.
Kakek : nama kalian siapa?
Sikumu :
kami gak punya nama kek. Jawabnya dengan tegas.
Kakek : kalau begitu, kakek akan
memberikan nama buat kalian, bagaimana?
Sidengkul : terima kasih kek.
Kakek : sambil berpikir sejenak untuk
memberikan nama buat mereka berdua, kakek melihat mereka berdua sambil
tersenyum. Bagaimana kalau nama kalian sikumu dan sidengkul? sesuai dengan
kondisi kalian berdua.
Sikumu : ya dah kek, terima kasih banyak
kek. Mereka menjawab dengan bahagia.
Sejak saat itulah dua pemuda itu memiliki nama yang
unik karena disesuaikan dengan kondisi mereka berdua. Nama sikumu karena pada
sikunya terdapat luka yang memar. dan sidengkul karena memiliki dengkul yang
agak berbeda dengan dengkul yang satunya.
Pagi itu, saat mereka berdua terbangun dari
mimpi panjang, mereka bersiap-siap pergi mengembala ditengah hutan seperti
biasanya.
Sikumu :
Dengkul…, dengkul…, bangun, ini sudah pagi.
Sidengkul :
sebentar lagi…, masih ngantuk?
Sikumu : kebiasaan kamu ini ngantuk-ngantuk
terus, ayo kita mau pergi mengembala lagi? Biar kambing-kambing itu tidak
kelaparan.
Sidengkul : sambil mengusap matanya, dan melapas
selimutnya. Iya…, iya…, aku cuci muka dulu.
Sikumu : cepatan…, jangan lama-lama!
Setelah selesai cuci muka, akhirnya mereka
bersiap-siap untuk mengeluarkan kambing-kambing dari kandangnya. Kambing yang
mereka meiliki sangat banyak, sehingga terkadang mereka tidak tahu, apakah ada
yang ketinggalan atau dimakan binantang buas atau tidak. Perjalanan mengembala
pun dimulai. Mereka membawa kambingnya menuju hutan lebat nan hijau, hutan yang
terawat tanpa pernah dijamah oleh manusia nakal. Dibentengi dengan
gunung-gunung tinggi, dan dihiasi dengan berbagai macam pohon-pohon tinggi.
Ketika telah sampai pada tempat biasa mereka
mengembala, sikumu dan sidengkul membagi kambing mereka menjadi dua bagian agar
lebih dijaga dan diawasi seperti yang sudah biasa mereka lakukan. Setelah beberapa
lama kemudian, dimana matahari sudah tepat berada diatas kepala mereka.
bertanda bahwa mereka bisa istirahat sejenak bersama-sama. Sambil memakan
singkong bakar yang sudah disiapkan oleh kakeknya.
Setelah istirahat dan makan singkong bakar
sebagai pengisi perut agar tidak keroncongan, mereka berdua kembali melihat
kambing-kambing ditempat biasa mereka makan. Mereka berpisah dan akan bertemu di
jalan tempat mengumpulkankan kambing-kambing, sebuah jalan menuju rumah merkea.
Saat sikumu tepat berada didekat kambing-kambingnya, sikumu merasa bahwa
kambing kesayangannya tidak ada bersama kambing-kambing yang lain, sikumu
memeriksa satu persatu tanda khusus yang dibuatnya, namun tidak sama sekali ia
temukan.
Karena merasa khawatir dan takut dimarahi oleh
kakeknya karena akan dianggap lalai dan tidak bertanggung jawab, akhirnya
sikumu berinisiatif untuk mencari kambingnya. Namun sebelum itu, ia mencari
sedengkul untuk memberitahukan keadaannya agar kambing-kambing yang ia jaga,
dijaga juga oleh dia.
Singkat cerita; saat sikumu mencari kambingnya
yang hilang dengan melewati gunung-gunung dan menyusuri hutan, kambingnya pun
tidak ia temukan, waktu pun sudah hampir malam. Sikumu merasa lemas dan lelah,
apalagi seharian dia tidak pernah makan kecuali singkong bakar yang disiapkan
oleh kakeknya. Saat itulah ia melihat sebuah gua besar, gua tua yang kelihatan
angker dan menakutkan. Namun, dalam pikiran sikumu, ia berharap kambingnya yang
hilang ada dalam gua tersebut. Sambil memegang perutnya yang terus meminta
untuk diisi, dengan langkah yang lemah. Sikumu memasuki gua tersebut.
Saat berada didepan pintu gua tersebut, pintu
gua itu terbuka dengan sendirinya, yang membuat sikumu merasa ketakutan
setengah mati. Karena tekadnya untuk menemukan kambingnya akhirnya ia
memberanikan diri untuk masuk kedalam gua tersebut. Saat melangkah kedalam,
dengan hitungan tiga langkah, pintu gua yang terbuka tadi, langsung tertutup
lagi. Kondisi semakin menegangkan, suasana gelap tanpa cahaya membuat sikumu
tidak mampu melihat, dengan kondisi yang sudah lapar betul, ia melangkah dengan
pelan-pelan sambil tertatih-tatih.
Tanpa ia sadari, cahaya pun muncul dari atas
lubang gua, dan terdengar suara yang menakut, besar, seakan-akan marah karena
tempatnya sudah didatangi tanpa izin. Namun anehnya, tiba-tiba dihadapannya
sikumu, muncul menja, dikelilingi kursi, dan makanan-makanan yang lezat, serta
berbagai macam buah-biahan yang segar.
Sikumu berjalan dengan sekuat tenaga, menuju
meja makan tersebut, ia melihat, ada ikan bakar, ayam bakar, serta beberapa
makanan yang lain. Disaat ia mengambil ikan bakar dan mau memakannya, tiba-tiba
terdengar suara sambil diiringi dengan beberapa letusan-letusan yang menakutkan.
Suara itu mengatakan;
Suara : jika kamu makan ikan bakar itu,
akan aku bunuh ibu mu…!!!
Sikumu :
terdiam sejenak, dan mengmabil ayam bakar.
Suara : jika kamu makan ayam bakar itu,
saya akan bunuh bapak mu…!!!
Sikumu :
diam dan ketakutan
Suara : namun jika kamu tidak makan, semua
makanan tersebut, maka kamu yang akan saya bunuh…!!!
Pertanyaannya;
Apakah yang dilakukan sikumu, apakah
sikumu memakan makanan tersebut? Apa alasan anda?
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
0 komentar:
Posting Komentar
Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.