Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post:


Selasa, 09 Juni 2015

Cinta Dalam Mimpi Dan Hayalan

Sumber Gambar. aryawardhana.wordpress.com


Aku sadar, dalam puing-puing rasa ini, tumbuh kekuatan untuk dapat bangkit dan bertahan dari setiap bayangan gelap yang masih kau titip padaku. Aku masih ingat ketika bibirmu berucap untuk “setia”, matamu begitu jujur dalam memberikan harapan untuk dapat menjadi satu pada waktunya. Aku masih ingat ketika langkah merayu, menggoda dan menggoda, bahkan menghadangku untuk melangkah mencari cahaya baru. Karena bagimu, kau-lah cahaya satu-satunya yang dapat menerangi setiap jalanku. Bahkan aku masih ingat, ketika tanganmu melambai untuk memberi salam, dimana pada waktu itu, tanganku baru pertama kali berkenalan dengan tangan lembutmu.

Namun, aku juga sadar karena semua orang percaya bahwa“setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan”, tapi, aku masih ingat bahwa setiap deretan kata-katamu tak pernah terucap untuk menemukan jalan buntu yang dapat memisahkan kita, bahkan kau selalu bertahan untuk dapat menggapai setiap angen dan harapan yang pernah kita persembahkan pada bulan dimalam hari itu. Kita bercerita banyak pada bulan, tentang mimpi-mimpi indah yang akan kita jalani setiap hari, mengusung canda tawa, didampingi dengan nuansa romantis. Bahkan akan dibantu dengan rasa saling menjaga dan bertanggungjawab atas ikrar yang akan kita ucapkan pada pak penghulu. Dan semua itu, masih terlihat jelas disaat kerinduan itu datang.

Entah, apakah ini takdir atau Tuhan sedang tidur sehingga menggabaikan sumpah yang pernah kita ucap. Ataukah ini memang kehendak yang kau ciptakan sendiri untuk memilih jalan baru yang lebih baik dan bagus. Dan aku tak mengerti akan semua ini. Karena pada dasarnya, aku telah membawamu pada jalan yang mulus tanpa ada duri sedikitpun. Namun, kau tetap abaikan dengan senyum yang tak semanis dahulu. Dan kini, setiap goresan cerita yang aku buat, banyangan itu masih saja ikut meramaikan kata-kata yang ku miliki, walau aku sudah mencoba untuk mengunci otakku agar tidak dilintasi dengan dirimu tempo dulu.

Kini, terkadang aku sering duduk sendiri sambil bercerita pada bulan, kemanakah wanita yang dulu selalu berada disampigku? Akankah kisah-kisah itu terulang kembali agar bulan tak menangis meratapi karena kesendirianku. Bahkan bulan pun mengejekku dengan cara bersanding mesra dengan bintang-bintang disampingnya. Kini, kerapuhan ini telah membuatku tak bisa memahami diriku sendiri. Aku seakan-akan sedang tidur dengan lelap hingga aku tak mengetahui matahari bangun setiap pagi diufuk timur.

Akan tetpai, mungkin dalam kisah kita, hanya satu hal yang dapat aku pahami, bahwa cinta harus dipahami sebelum berjalan bersamanya. Karena bagaimana pun, cinta dapat memberikan penjelesan-penjelesan tanpa menunjukkan jalan pulang. Hingga terkadang membuat kita menjadi tersesat. Dan kini, satu tahun sudah banyangan indah dari setiap cerita yang masih kau titipkan di dalam hatiku, menghantuiku, menyiksaku, mengiringku pada ketidakberdayaan, walau sering sekali aku coba untuk memenjarakan diriku sendiri dalam penjara besi tak berjendela.


Mugkin kini, kau sudah terbang dan membuat sarang untuk dapat bertelur dengan damai, seperti burung-burung dengan sarang indah nan kuat. Dan aku pun ingin bebas untuk mencari sedikit kebenaran dari setiap pertanyaan hatiku. Hingga terjawab dan waktu pun mengizinkanku untuk merasakan kebahagiaan kembali.



Read more
 

Popular Posts

Data Pengunjung

Putra NTB Menulis (BATUJAI)

Total Tayangan Halaman