Pertama; suami yang memiliki istri yang sholeh dan
sholehah atau istri yang memiliki suami yang sholeh. Dalam hal ini, semua
laki-laki dan wanita berharap mendapatkan pasangan yang sholeh. Menjadi imam yang
baik serta makmum yang taat terhadap imam. Namun hal ini, kembali kepada
konteks diri masing-masing,.
Kedua; memiliki anak yang berbakti. Anak adalah
titipan Ilahi yang harus dijaga dan dirawat, sebagai orang tua, tentu memiliki
tanggungjawab besar terhadap pendidikan anaknya. Pendidikan yang akan
mengajarkannya menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tua.
Ketiga; memiliki tetangga yang sholeh. Dalam kehidupan
masyarakat, tentu ada yang padat penduduknya maupun ada yang tidak padat. Yang padat
biasanya identik dengan keramian atau keributan dengan segala cara. Hal inilah
yang menjadikan manusia mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Tetangga
sebagai penuntun bersama dalam mencapai keridhoan Ilahi agar mendapatkan
kebahagiaan. Tetangga yang sholeh akan membawa pada kedamaian secara jiwa dan
hati. Sehingga memiliki tetangga yang sholeh adalah karunia tersendiri dalam
hidup kita. namun ketingga tetangga tidak sholeh maka akan ada kecanggungan
yang akan dirasakan. Kecanggungan yang akan membuat kita merasa risih dengan
perbuatan-perbuatan negatif, dimana, perbuatannya tersebut jangan sampai
menular dalam kehidupan kita. Namun jangan sampai tetangganya sholeh terus kita
yang gak sholeh.
Keempat; memiliki lingkungan yang sehat. Lingkungan sehat
adalah lingkungan yang bersih dari berbagai permasalahan. Kerena sudah jelas
bahwa, ‘kebersihan adalah sebagian dari iman’. Namun terkadang begitu banyak permasalahan
yang mengakibatkan kehidupan menjadi sumpek dan tidak menyehatkan, sehingga
berdampak pada kesehatan, dan fikiran. Oleh karena itu jika lingkungan kita
sehat maka kabahagiaan dunia dan akhirat akan kita dapatkan.
__________
Menurut saya; kebahagiaan dunia dan akhirat
adalah hal yang paling sulit untuk diterka, terkadang bersih lingkungan, namun
hati yang kotor, terkadang kita sebagai iman selalu taat akan perintah Allah,
namun terkadang istri yang senin kamis sholatnya, dan terkadang tetangga yang
sholeh, namun hanya sebatas diri pribadi, tidak mau berbagi sama orang lain. Kebahagiaan
dunia dan akhirat tergantung versi kita masing-masing. Bagaimana menafsirkannya
secara universal maupun pada tingkat kesederhanaan. Jujur, amanah, tidak
sombong, selalu bersyukur, selalu mampu mengambil hikmah dibalik cobaan, dan
yang lainnya adalah hal yang akan membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ketika banyak yang mengatakan bahwa orang jujur
pasti tidak akan bahagia hidup dunia, itu adalah versi mereka, berbeda dengan
versi yang kita pegang. Intinya adalah semua tergantung kita bagaimana
menjalani hidup ini. Terima kasih.
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
0 komentar:
Posting Komentar
Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.