Sumber Gambar; kep-katro.blogspot.com
Sudah saatnya generasi muda menjadi harapan yang
lebih baik bagi bangsa, yang selama ini masih saja dikambinghitamkan oleh para
perusak moral dan akhlaq bangsa Indonesia, karena generasi bangsa adalah genera
harapan untuk mewujudkan Indonesia yang jaya dan mandiri, serta mewujudkan Indonesia
mampu bersaing dengan Negara-negara lainnya.
Tentunya kita semua masih ingat ketika
pemuda-pemuda pejuang bangsa Indonesia saat melawan penjajahan, semangat dan
spirit generasi muda begitu berapi-api, bahkan nyawa menjadi taruhan ketika
berhadapan dengan para penjajah. Semangat tersebut menjadi salah satu kekuatan
terbesar untuk meraih kemerdekaan, sehingga para penjajah merasa bahwa generasi
bangsa Indonesia tidak bisa dipandang remeh. Setelah mencapai kemerdekaan, yang
berlandaskan semangat para pemuda Indonesia, Indonesia kembali berjuang untuk
meraih masa depan yang cerah, masa depan yang diharapkan sesuai dengan semangat
Pancasila, dan UUD 1945, serta sebagai bentuk penghormatan kepada pejuang yang
telah gugur.
Karya tersebut bukanlah didapatkan atau
dihasilkan melalui warisan kaum pemuda, melainkan dari hasil ceceran keringat
dan darah yang dipertaruhkan dengan satu tujuan, yakni; KEMERDEKAAN. Hal ini, menandakan bahwa peran generasi muda
sangat signifikan terhadap proses mewujudkan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang besar dan kuat dimata dunia. Dan hari ini, mari kita bangkit sebagai
bentuk rasa syukur kita terhadap hasil perjuangan tersebut dan merasa malu ketika
kita tidak bisa berbuat apa-apa demi kemajuan bagsa Indonesia yang tercinta
ini.
Dan kini, setelah kemerdekaan Indonesia yang
ke-68, saatnya generasi muda Indonesia merasakan hal yang sama, merasakan
semangat yang berapi-api untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin
memuncak pada peperangan tehknologi, seperti, peperangan nuklir, peperangan
ilmu pengetahuan, dan yang lainnya, apalagi 2014 akan segera hadir sebagai
tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-69, ditambahkan lagi Indonesia kembali
melaksanakan pemilihan, untuk menentukan pemimpin bangsa yang akan membawa Indonesia
menuju ‘Indonesia jaya’.
Tantangan masa depan dewasa ini harus dilihat
dari dua sisi; Pertama, sisi Pemerintah. Untuk memajukan dan mewujudkan
pembangunan yang berkeadilan sejahtera, pemerintah harus mampu merubah citra
buruk yang selama ini menjadi bayangan hitam yang melanda pada tataran
masyarakat, banyangan hitam tersebut meliputi, moral, akhlaq, korupsi,
pemerintah pro-kebijakan, serta kepentingan partai lebih besar dari kepentingan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Tentunya, hal ini akan menjadi visi dan
misi pemerintahan yang baru dalam mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi dan
bebas dari kemiskinan.
Pemerintah adalah gerbang harapan masa depan
yang utama, gerbang yang akan membuka dan menumbuhkan rasa nasionalisme
generasi muda dalam mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan mempertahankan
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Pemerintah adalah amanah bangsa
yang dimandatkan oleh seluruh rakyat Indonesia yang berkewajiban dalam
pengembangan, pembangunan, pelaksana, mempertahankan, mewujudkan kesejahteraan,
serta kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Kedua, sisi Pemuda. Jika pemuda selama ini
dijadikan sebagai harapan bangsa untuk melakukan perubahan menuju perubahan
yang lebih baik, yang menjadi pertanyaannya adalah; pemuda seperti apakah yang
diharapkan bangsa Indonesia? karena dewasa ini, begitu banyak kategori pemuda
yang ada, mulai dari pemuda yang malas, hura-hura, pemuda putus asa, pemuda tak
memiliki tujuan dan cita-cita, dan pemuda-pemuda yang putus asa dengan wajah Indonesia
saat ini. Oleh karena itu, inilah saatnya Indonesia 2014 untuk merefleksikan
kembali semangat-semangat yang berapi-api yang pernah ditelurkan pemuda Indonesia
saat merebut kemerdekaan Indonesia.
Dengan demikian, berangkat dari permasalahan
tersebut, generasi muda harus membentuk
karakter yang kuat sebagai pilar jati diri pemuda yang utuh. Kehidupan yang
instan dan glamor harus dihadapi dengan semangat 45, agar tidak tergerus oleh
dunia hayalan kemewahan yang semakin membawa pada kemerosotan moral, dan
kemerosotan intelektual kaum muda. Apalagi sudah jelas bahwa ditangan kaum
mudalah dititipkan harpan bangsa, harapan yang tidak mudah untuk diwujudkan
tanpa jiwa keberanian dan kebersamaan serta sifat amanah yang tinggi.
Melirik dari dua sisi tersebut; generasi muda
harus menjadi pilihan utama pemerintah dalam mengawal dan melakukan perubahan
melalui, pertanian, nelayan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya,
sebagai wujud kepedulian pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, yang terkandung dalam cita-cita luhur pancasila. Dan sebagai
bentuk amanah yang dimandatkan kepada generasi muda oleh bangsa dalam membangun
bangsa Indonesia yang jaya. Oleh karena itu, generasi muda harus bangkit dari
tidur panjang yang selama ini telah dinina-bobokkan oleh instannya kehidupan,
yang mengakibakan generasi muda hanya sebagai pengguna dan penikmat bukan
sebagai pelaksana semata. Namun mampu sebagai pengendali, pembuat dan bahkan
sebagai pengontrol tehknologi yang ada di Indonesia, agar Indonesia tidak
dimain-mainkan oleh Negara lain.
Dalam bidang pertanian, generasi muda harus
mampu melahirkan ide-ide cemerlang dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang
bermutu, agar mampu bersaing melawan dan mengembangkan rasa percaya diri kepada
kaum petani dalam persaingan pasar bebas. Sehingga tidak tertindas oleh hasil
pertanian Negara-negara lainnya yang bebas berkembang pada pasar-pasar modern
dan pasar tradisional. Dalam bidang pendidikan, generasi muda harus terlahir
sebagai generasi yang mandiri, terdidik dan memiliki akhlaq yang mulia agar
sesuai dengan cita-cita perguruan tinggi yang ada, agar pendidikan menjadi tuan
rumah dalam membangun bangsa Indonesia. Dalam bidang kesehatan, tidak hanya
menciptakan kemandirian bagi generasi muda, akan tetapi menciptkan kesehatan
bagi masyarakat sebagai bentuk pelayanan yang luhur adalah tujuan yang mulia,
sehingga perlu adanya perubahan paradigma agar generasi muda yang bergelut
dalam dunia kesehatan mendapat mandat yang utuh dari pemerintah dan masyarakat.
Problem yang selama ini tidak bisa dipecahkan
adalah masalah kemiskinan, kemiskinan menjadi momok yang menakutkan, bahkan
menjadikan masyarakat Indonesia harus terlantar tanpa arah dan tujuan yang
jelas. Kemiskinan bak petir yang menyambar, ‘sekali kena, bisa sakaratul maut’
yang mengakibatkan pada kematian. Konsep pengentasan kemiskinan, dengan
demikian perlu konsep yang jelas, dan inilah salah satu tugas generasi muda,
tugas yang mulia, baik dimata masyarakat maupun dihadapan Allah SWT, sebagai
bentuk hubungan antarsesama manusia atau hubungan sosial kemasyarakatan, karena
manusia adalah satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Oleh karena itu, sekali lagi bahwa kaum pemuda
harus bangkit dan mampu menghadapi tantangan masa depan, bangkit tidak hanya
untuk melawan penindasan, namun lebih kepada bangkit untuk mewujudkan cita-cita
bangsa yang mulia. Yakni, kemaslahan umat atau kesejahteraan bagi seluruh
rakyat Indonesia, yang termaktub dalam pancasila. Selain itu, mewujudkan suatu
negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Sesuai dengan
pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945. yang berbunyi;
Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia kedepan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur .
4P dalam Pengembangan Nelayan dan Petani
4P dalam Pengembangan Nelayan dan Petani
4P
(Pemikir, Pelaksana, Pelayanan dan penyaluran) merupakan sebuah konsep yang
saling berketergantungan antara pemikir, pelaksana, pelayanan dan penyaluran dengan
tujuan untuk mencapai kesejahteraan bersama. 4P didasarkan pada asas
kebersamaan dan berjiwa amanah dalam membentuk masyarakat yang mandiri guna
mampu menghadapi zaman yang semakin mencekik serta dapat memenuhi kebutuhan
hidup masyarakat pesisir sehari-hari, baik itu nelayan dan petani. Dengan
konsep ini, saya yakin kemiskinan dapat diminimalisir secara perlahan.
Konsep
4P melibatkan tiga unsur dalam masyarakat, yakni; pemerintah, pemuda dan tokoh
agama, dengan dua kombinasi “mobilisator” dan “modal sosial”. Mobilisator
diwakili oleh instansi pemerintah dalam upaya pengembangan jangka panjang,
sedangkan modal sosial yang saya maksud adalah pemuda dan tokoh agama dalam
pembinaan karekter masing-masing. Pemuda sebagai penerus bangsa dan tokoh agama
sebagai pendidik akhlaq. Dengan demikian, konsep 4P akan menjadi salah satu
cirri khas dalam pengentasan kemiskinan.
1.
Pemikir
(Pemerintah atau dibawah Naungan Pemerintah).
Pemerintah
membentuk para pemikir-pemikir handal dalam masyarakat untuk memantau segala
kemungkinan yang terjadi, baik itu kemajuan maupun kemunduruan dalam upaya
pengembangan masyarakat. pemikir bertugas menyiapkan segala ide-ide dalam
mengatasi masalah yang ada agar tidak menjadi berkembang dan berlarut-larut
karena selama ini program pemerintah yang ditawarkan untuk masyarakat hanya
berbasis formalitas bukan berbasis continue.
dengan ini, kesiapan dalam menghadapi segala tantangan yang dihadapi oleh
rakyat dalam mencukupi kebutuhan hidupnya mampu dilalui. Tidak akan ada lagi
alasan buat orang tua untuk tidak menyekolahkan anaknya, serta tidak ada alasan
lagi untuk mengatakan bahwa “tidak ada uang untuk berobat kerumah sakit”.
Misalnya;
PPNM (Pengembangan Petani dan Nelayan Mandiri), PPNM adalah objek yang bersifat
mandiri namun memiliki komando (penyelamat) agar kemandirian dapat bertahan
untuk selamanya guna kesejahteraan sosial. Tentunya, untuk dapat memantau
perkembangan petani dan nelayan, petani dan nelayan harus terdaftar sebagai PPNM
dan mendapat asuransi dari pemerintah apabila terjadi gagal panen. Karena
dengan begitu, petani dan nelayan akan percaya dan merasa bertanggungjawab akan
kewajiban yang harus dipenuhi kepada pemerintah.
2.
Pelaksana
(Petani dan Nelayan).
Pelaksana
adalah orang-orang yang melaksanakan kegiatan (program pemerintah), seperti
yang saya contohkan diatas (PPNM). PPNM berkewajiban melaksanakan segala aturan
yang ada, demi keberlangsungan dan kemandirian melalui program pemerintah.
Sehingga pelaksana berkewajiban membuat laporan dengan berbagai macam keadaan,
baik itu tentang penyakit maupun yang lainnya, guna persiapan pemikir untuk
memberikan ide bagaimana mengatasi masalah tersebut. Sehingga antara pemikir
dan pelaksana memiliki keterkaitan yang tidak boleh dipisahkan.
Selain
itu, kebersamaan yang kokoh antara PPNM menjadi dasar utaman sebagai seorang
pelaksana, saling mengisi dan memberi otokrotik yang produktif dalam menunjang
kelancaran kegiatan adalah hal yang diwajibkan dalam PPNM melalui diskusi atau
bisa diagendakan oleh tokoh agama dengan cara pertemuan satu kali seminggu
dengan diiringi Dzikiran maupun yang lainnya, hal ini dimaksud untuk membina
rasa persaudaraan serta persatuan antara kelompok PPNM.
3.
Pelayanan
(Petugas Pemerintah).
Pelayanan
merupakan tugas pokok pemerintah dalam menyiapkan segala kebutuhan petani dan
nelayan dalam melaksanakan setiap program yang dijalankan. Pelayanan ini, tidak
hanya berupa informasi, keluhan maupun yang lainnya, akan tetapi brsifat
sebagai pembeli dari hasil yang dihasilkan oleh petani dan nelayan. Pembelian
pun harus sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan dan tidak membuat petani
dan nelayan harus merugi. Sehingga hal tersebut bisa menjadi aset pemerintah
daerah untuk mengembangkan daerahnya agar lebih maju. Dimana (petugas
pemerintah) ini dipilih berdasarkan keahliannya dalam berkomunikasi maupun
konsep-konsep yang ditawarkan, dengan begitu, pelayanan yang diberikan oleh
petugas pemerintah tidak hanya sebatas mengetahui bagaimana pelayanan yang baik
dan benar secara abstrak, namun lebih kepada kemunculan kreativitas-kreativitas
baru dalam proses pengembangan skill.
4.
Penyaluran
(Akses Pasar Tradisional maupun Modern)
Penyaluran
adalah kunci dari keberhasilan selanjutnya dalam menjalankan setiap program
yang sudah berhasil (panen), salah satu kunci disini adalah kembali pada konsep
awal (pemikir). Pemikir (pemerintah) harus menyiapkan dan bekerjasama secara
berkelanjutan dengan akses-akses besar (pasar modern) maupun kecil (pasar
tradisional) dalam upaya penyaluran hasil panen (petani) maupun hasil melaut
(nelayan). Sehingga apa yang ingin dicapai tidak terpotong oleh kendala-kendala
kecil yang akan menjadi penghambat paling berat. Inilah gunanya pemikir
(pemerintah) dalam mengupayakan keberlangsungan PPNM dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Dalam
pandangan saya; saya yakin bahwa dengan model seperti ini, petani maupun
nelayan bisa lebih baik dalam menjamin sembako yang ada di Indonesia ini,
tentunya, hal ini tidak semudah teori yang kita keluarkan namun harus memiliki
komitmen yang tinggi dalam menjalankannya, jujur dan amanah. Selain itu,
pengembangan masyarakat berbasis “hak” yang ditawarkan oleh pemerintah maupun yang
lainnya terhadap keadaan masyarakat Indonesia terutama kemiskinan yang
menjangkit pada petani dan nelayan akan relavan dengan apa yang saya tawarkan
ini.
Gambar ; Model Keterkaitan 4P
Indonesia, Tanah Air Ku, Tumpah darah Ku.
Indonesia, Kebangsaan Ku, Bangsa dan Tanah Air KU.
Sekali Indonesia, Tetap Indonesia.
I LOVE INDONESIA
I LOVE INDONESIA
NKRI adalah Harga Mati.
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
NKRI adalah harga mati. sukses sukses selalu buat kk.
BalasHapustulisannya sangat bermanfaat bagi ku.
terima kasih atas kunjungannya dan komentarnya.
Hapuspemuda adalah tumpuan bangsa yang harus lahir dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya sebagai generasi bangsa indonesia.
BalasHapussemangat terus k, sangat bermanfaat sekali tulisannya.
terima kasih atas kunjungannya dan komentarnya.
Hapushidup pemuda
tulisan yang menarik dan ide yang menarik, namun perlu dikembangkan lebih luas agar lebih menarik lagi..
BalasHapusgodluck bro...
terima kasih gan telah berkunjung dan mau membaca tulisan ku. semoga sukses selalu buat anda.
Hapustulisan yang sangat memberikan inspirasi bang.... pemuda harus bangkit.
BalasHapussukses terus bang...
mari kita bangkit, generasi muda sudah saat di kontrol bukan mengontrol terus
Hapustangan terkepal dan maju kemuka....
mantap bang... izin share bang...?
Hapussemoga sukses bang dan bisa memberikan inspirasi terus buat kami di rayon-algazali
Sulman...
Hapusterima kasih sahabat sudah berkunjung dan berkomentar.
sukses juga buat sahabat...
indonesia memiliki konsep yang sangat matang, namun terkdang aplikasi dari konsep yang ada masih belum terlalu mengena. apalagi generasi muda masih dipandang sepele, sehingga membuat generasi muda merasa tidak dianggap.
BalasHapus2014..., generasi muda harus bangkit untuk berjuang. hidup generasi muda.
bangkit menuju perubahan
Hapusgenerai muda adalah tonggak peubahan bangsa...
BalasHapusmari kita wujudkan....
Hapuspemuda sekarang adalah pemimpin masa depan, dengan catatan tidak tersambar petir di tengah jalan,,,
BalasHapusterima kasih dah mampir dan mau berkomentar.
HapusPemuda adalah harapan bangsa, Kalimat ini sering terdengung di telinga kita. Namun, pernah kita mengevaluasi secara serius, mengenai apa saja yang telah diupayakan oleh seluruh elemen bangsa ini untuk memberdayakan potensi pemuda di bangsa ini.
BalasHapusmudah-mudahan lewat kajian tentang pemuda ini terus dikembangkan, sehingga pemerintah kita dan semua elemen bangsa ini, lebih sadar akan pentingnya membangun generasi pemuda yang kreatif, mandiri, cerdas, sehat jasmani dan lain-lain...
terima kasih atas komentarnya sob, semoga kita sadar akan jati diri kita dan diiringin dengn kesdaran seluruh elemn penggerak perubahan.
Hapus