Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post:


Kamis, 02 Januari 2014

KALAU SAYA MASIH BOLEH PUNYA HARAPAN




Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk meramaikan apalagi membesar-besarkan makna tahun baru. Sebab, bagi saya hari-hari memiliki nilai yang sama, apa pun namanya, dan di mana pun letaknya, kecuali tentu yang menurut tuntutan Allah dan RasulNya memang memiliki keutamaan. Tulisan ini hanya dimaksudkan untuk mengetuk hati para pemegang amanah di negeri ini untuk menyelamatkan negeri ini dari keadaan salah urus dan salah kelola yang pernah dan masih terjadi di negeri kita tercinta ini, serta dukungan dari kita, rakyat untuk membawa pengembangan dan pembangunan negeri ini ke arah yang benar, ke rel yang semestinya.

Bahwa banyak pemegang amanah negeri ini tidak menepati janjinya untuk mendapatkan jabatannya adalah suatu kenyataan; bahwa banyak pemegang amanah negeri ini tidak melaksanakan visi dan misinya untuk memperoleh kedudukannya adalah fakta; bahwa banyak pemegang amanah negeri ini tidak menjalankan tugas yang diembannya tak dapat dibantah; bahwa banyak pemegang amanah negeri ini tidak peduli kepada tanggung jawab yang dipikulnya tak dapat diingkari; bahwa banyak pemegang amanah negeri ini menyalahgunakan jabatannya tak dapat dibantah lagi.

Alih-alih memajukan dan membangun wilayah yang menjadi wewenangnya, malahan membangun dirinya dan keluarganya. Alih-alih memajukan dan membangun kesejahteraan rakyatnya, malahan memajukian dan membangun kesejahteraanya sendiri dan keluarganya. Alih-alih memberikan peluang kepada rakyatnya untuk memperoleh hak-hak mereka, malahan menutupnya dan memberikannya kepada keluarganya. Alih-alih mwembangun prasarana yang diperlukan untuk pembangunan dan penciptaan iklim yang kondusif bagi kegiatan usaha, malahan meniulep dana-dana ini untuk memperkaya diri dan keluarganya. Dan banyak lagi alih-alih.... Dan malahan-malahan lainnya.

Tentu saja ini bukan rekaan tetapi kenyataan. Masyarakat tidak hanya dapat membaca dan mendengar dari media masa, tetapi juga dapat melihat dari layar kaca. Mereka dapat melihat tidak sedikit anggota DPR, dan DPRD yang tidak hanya tampil di pengadilan tetapi bahkan mendekam di dalam penjara; mereka dapat melihat tidak hanya satu dua kepala deaerah beberapa kali lipat dari itu sudah mendekam di dalam penjara; yang lebih menyedihkan, mereka dapat melihat oknum penegak hukum yang malahan menjadi terhukum, dan, cukup banyak petinggi negeri ini, mantan menteri, bahkan ada juga menteri yang sudah dihukum, sedang menjalani hukuman, dan masih menunggu proses pemeriksaan di KPK. Mereka ini, ini adalah orang-orang yang apes, orang-orang yang ketiban sial, karena diperkirakan masih ada para pejabat, mantan pejabat dengan kejahatan atau lebih halusnya kesalahan yang sama bahkan lebih besar yang belum tersentuh tangan-tangan hukum.

Kenyataan bahwa banyak pemegang amanah negeri ini yang menyalah gunakan kepercayaan rakyat, tidak menafikan keberadaan mereka, para pemegang amanah yang bersih, menghindarkan diri dari percikan noda, bahkan tidak hanya satu, dua yang memiliki kinerja yang membuat rakyatnya menjadi bangga. Kepada mereka kita masih bisa berharap untuk membawa pengelolaan negara dan bangsa ini di jalan yang seharusnya. Kepada mereka kita masih bisa berharap untuk membawa negara dan bangsa ini ke rel yang sesungguhnya. Setidak-tidaknya di sisa-sisa jabatan mereka dapat: (a) kalaupun tidak menghapuskan sama sekali penyimpangan atau penyalahgunaan amanah yang dipercayakan kepada mereka; (b) meletakkan dasar bagi para pemegang amanah berikutnya untuk secara bertahap mengeluarkan negara ini dari ketergantungan kepada negara lain dengan:

(1) jika terpaksa berhutang (debt), hendaknya dapat secara bertahap daapat diperkecil sehingga sampai ke titik nol; (2) secara bertahap melepaskan diri dari kebiasaan meminta pinjaman (loan); dan (3) secara bertahap dapat membebaskan diri dari harapan menerima ssedekah (hibah, grant) dari bangsa lain; dan ini insyaallah akan membawa dampak positif, yaitu (4) kita bisa melepaskan diri dari dikte negara lain, dan (5) tidak selalu menyatakan “yes” kepada negara-negara “yang berjasa memberi pinjaman” sekalipun itu dapat merugakan kepentingan nasional, tetapi dapat dengan kepala tegak menyatakan “no” dan menegakkan harkat dan martabat kita sebagai bangsa; (c) mengoptimalkan berkah, rahmah dan anugerah Allah kepada bangsa ini, seperti pemanfaatan optimal tanah-tanah pertanian, lahan-lahan kering, sumber-daya kelautan dan lain-lainnya; (6) penyerapan kemampuan dan ketrampilan anak-anak kita dalam pengembangan dan pembangunan negeri ini, dengan melakukan pembinaan dan pelatihan sesuai dengan ketrampilan dan keahlian kita.

Sekalipun ini hanya harapan, tetapi mudah-mudahan dapat dipertimbangkan untuk kebaikan kita ke depan. Dan tentu, banyak harapan lainnya dari anak-anak bangsa ini. Mudah-mudahan juga mereka dapat menuangkannya dalam tulisan disertai pula dengan saran perbaaikannya ke depan. Kiranya, ini yang dapat saya sampaikan, dan semoga negara dan bangsa ini dari tahun-tahun ketahun menjadi semakin baik, sehingga pada saatnya para pemegang amanah bersama-sama dengan semua komponen bangsa dapat mewujudkab keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan di negara ini. Dan, semoga para pemegang amanah negeri ini khusnul khatimah dalam mengemban dan melaksanakan amanah rakyat negeri kita tercinta, Indonesia.


Read more

Pagi Yang Ceria






1.    Jangan Menunggu Orang Berlari Baru Memulai.

Rasa malas adalah salah satu penyakit yang harus disembuhkan dari diri kita agar hidup ini lebih berarti dan bermakna, penuh keceriaan dan penuh pengalaman dengan tantangan-tantangan baru dalam perjalanan hidup sehari-hari. Malas menjadi sumber paling utama yang diakibatkan oleh beberapa faktor; putus cinta, masalah keluarga, persahabatan yang amburadul, kebiasaan malas karena sudah melekat, enggak bisa belanja karena enggak ada uang, dan lainnya.

Oleh karena itu, perlu adanya semangat yang kuat didalam diri, yang diiringi dengan berbagai macam aktivitas sesuai dengan keinginan anda guna menjauhkan rasa malas, karena masa depan kita, ada ditangan kita sendiri, bukan orang lain. Apakah anda akan menunggu orang lain sukses baru anda memulai? Jika ‘iya’ maka anda adalah orang yang akan terlindas oleh kesuksesan orang lain. Dan satu hal yang harus kita ingat dan terapkan, seperti yang diungkapkan oleh Abu Ayub Al-Ansari “Berjuanglah baik dalam keadaan senang ataupun susah.”

2.    Jangan Banyak Pertimbangan diatas Kenyakinan yang Kuat.

Selain rasa malas yang menjadi penyakit didalam diri kita, memiliki banyak pertimbangan juga merupakan hal yang paling menakutkan ketika kita merasa nyakin atas konsep atau apa yang akan kita lakukan.  Karena memiliki banyak pertimbangan tidak hanya meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, akan tetapi akan mengacaukan konsep yang matang, bahkan akan membuat kita menjadi ragu dan penuh kewas-wasan terhadap rencana masa depan yang akan kita jalani.

Tentunya, ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan dan ada hal-hal yang harus dijauhi dari pertimbangan-pertimbangan. Seperti yang diungkapkan oleh Abu Dzar Al-Ghifari “Kebenaran hendaknya disertai keberanian.”

3.    Berlari Bukan Untuk Mendahului, Diam Bukan Untuk Memberikan Peluang.

Masa depan yang cerah adalah harapan setiap manusia, serba berkecukupan menjadi hayalan dan harapan, berdiam diri namun menghasilkan uang adalah mimpi yang indah dan penuh kebahagiaan. Apalagi salah satu sifat yang kita miliki adalah sifat ‘tidak pernah puas’, ingin terus, terus dan terus untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, bahkan dapat satu, ingin mendapatkan yang lain, dan yang lain lagi.

Berlari bukan untuk mendahului bukanlah lari marathon dalam sebuah pertandingan, akan tetapi pengendalian diri agar tidak terjemurus kedalam keinginan yang berlebihan. Mendahului hanyalah semangat untuk meraih masa depan yang cerah agar mendapatkan kehidupan yang layak, yang disertai dengan niat yang tulus. Diam bukan untuk memberikan peluang; setiap orang berlomba-lomba dalam kehiupan ini, mulai dari kesuksesan, politik, artis, dan lainnya. akan tetapi, perlombaan tersebut terkadang menjadi sebuah permusuhan yang berdampak pada kebencian, bahkan pembunuhan.

Tuhan adalah Sang Maha Pengatur dan Maha Bijaksana, manusia tinggal berusaha dan berdo’a agar Tuhan memberikan jalan dan modal untuk meraih masa depan yang lebih baik. berusaha dengan maksimal dan jadilah pesaing yang sabar agar apa yang kita lakukan menjadi berkah, dan mendapatkan keridhoanNya sebagai penguasa alam semesta ini. Jangan menjadi manusia yang iri dan dengki, serta penuh nafsu untuk menjadi yang terhebat, karena hal tersebut hanyalah mengundang kemenangan Syaitan dalam diri kita.

Semoga apa yang aku tulis ini bermanfaat, muah-mudahan kita semua selalu diberi petunjuk dan dibimbing oleh Allah SWT agar kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin.


Read more

Selasa, 31 Desember 2013

Dinding Lukisan





Tersentuh hati ku ketika melihat mu tersenyum manis…
Terpampang di dinding kamar yang hijau…
Dengan sorotan mata yang tajam…
Ingin rasanya aku membelainya…
Mengobati rasa kangen dalam jiwa ku…
Namun yang ada…
Kerinduan semakin menggelora…



Dinding lukisan…
Sebuah harapan cinta…
Terucap ketiak menatap wajah mu…
Disetiap waktu, dalam kamar ku…
Dinding lukisan…
Akankah kau mendengar…
Bisikan kerinduan hati…
Disetiap nafas kesetiaan ku…



Dinding lukisan…
Aku ingin pulang…


Read more

Puisi sindiran SarjanaMuda45



Indonesia Ku 



Indonesiaku memang semakin lucu…
Hukum menjadi ringan tangan…
 Korupsi semakin berguna…
Undang-undang tak menjadi masalah…
Asalkan uang masuk kekantong kehidupan…
Indonesiaku memang semakin aneh…
Aparat Negara semakin merengek…
Bagai anak minta uang…
Sang bapak pun berbisik…!!!
Bagi dua ya, nak…!!!
Indonesiaku memang semakin asik…
Asik…, sungguh memang asik…
Menjadi pejabat dengan menjual Rakyat…
Berdalihkan undang-undang…
Alih-alih demi kemajuan bangsa…
Karena utang dimana-mana…

Indonesiaku memang sudah edan…



Rintihan Kehidupan


Tangan-tangan kelelahan…
Berkeliaran disepanjang jalan…
Menodong dengan penuh harapan…
Untuk menyambung nyawa…
Muka-muka lusuh menjadi modal…
Baju compang-camping menjadi perhiasan…
Anak-anak tak berdosa menjadi pilihan…
Tumpukan sampah menjadi makanan…
Dan…, kasihan menjadi sumber kehidupan…


Read more
 

Popular Posts

Data Pengunjung

Putra NTB Menulis (BATUJAI)

Total Tayangan Halaman