1. Jangan Menunggu
Orang Berlari Baru Memulai.
Rasa malas adalah
salah satu penyakit yang harus disembuhkan dari diri kita agar hidup ini lebih
berarti dan bermakna, penuh keceriaan dan penuh pengalaman dengan
tantangan-tantangan baru dalam perjalanan hidup sehari-hari. Malas menjadi
sumber paling utama yang diakibatkan oleh beberapa faktor; putus cinta, masalah
keluarga, persahabatan yang amburadul, kebiasaan malas karena sudah melekat,
enggak bisa belanja karena enggak ada uang, dan lainnya.
Oleh karena itu,
perlu adanya semangat yang kuat didalam diri, yang diiringi dengan berbagai
macam aktivitas sesuai dengan keinginan anda guna menjauhkan rasa malas, karena
masa depan kita, ada ditangan kita sendiri, bukan orang lain. Apakah anda akan
menunggu orang lain sukses baru anda memulai? Jika ‘iya’ maka anda adalah orang
yang akan terlindas oleh kesuksesan orang lain. Dan satu hal yang harus kita
ingat dan terapkan, seperti yang diungkapkan oleh Abu
Ayub Al-Ansari “Berjuanglah baik dalam keadaan senang ataupun susah.”
2. Jangan Banyak
Pertimbangan diatas Kenyakinan yang Kuat.
Selain rasa malas
yang menjadi penyakit didalam diri kita, memiliki banyak pertimbangan juga
merupakan hal yang paling menakutkan ketika kita merasa nyakin atas konsep atau
apa yang akan kita lakukan. Karena memiliki
banyak pertimbangan tidak hanya meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi, akan tetapi akan mengacaukan konsep yang matang, bahkan akan membuat
kita menjadi ragu dan penuh kewas-wasan terhadap rencana masa depan yang akan
kita jalani.
Tentunya, ada
hal-hal yang perlu dipertimbangkan dan ada hal-hal yang harus dijauhi dari
pertimbangan-pertimbangan. Seperti yang diungkapkan oleh Abu
Dzar Al-Ghifari “Kebenaran hendaknya disertai keberanian.”
3. Berlari Bukan
Untuk Mendahului, Diam Bukan Untuk Memberikan Peluang.
Masa depan yang
cerah adalah harapan setiap manusia, serba berkecukupan menjadi hayalan dan
harapan, berdiam diri namun menghasilkan uang adalah mimpi yang indah dan penuh
kebahagiaan. Apalagi salah satu sifat yang kita miliki adalah sifat ‘tidak
pernah puas’, ingin terus, terus dan terus untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan, bahkan dapat satu, ingin mendapatkan yang lain, dan yang lain lagi.
Berlari bukan untuk
mendahului bukanlah lari marathon dalam sebuah pertandingan, akan tetapi
pengendalian diri agar tidak terjemurus kedalam keinginan yang berlebihan. Mendahului
hanyalah semangat untuk meraih masa depan yang cerah agar mendapatkan kehidupan
yang layak, yang disertai dengan niat yang tulus. Diam bukan untuk memberikan
peluang; setiap orang berlomba-lomba dalam kehiupan ini, mulai dari kesuksesan,
politik, artis, dan lainnya. akan tetapi, perlombaan tersebut terkadang menjadi
sebuah permusuhan yang berdampak pada kebencian, bahkan pembunuhan.
Tuhan adalah Sang
Maha Pengatur dan Maha Bijaksana, manusia tinggal berusaha dan berdo’a agar
Tuhan memberikan jalan dan modal untuk meraih masa depan yang lebih baik. berusaha
dengan maksimal dan jadilah pesaing yang sabar agar apa yang kita lakukan
menjadi berkah, dan mendapatkan keridhoanNya sebagai penguasa alam semesta ini.
Jangan menjadi manusia yang iri dan dengki, serta penuh nafsu untuk menjadi yang
terhebat, karena hal tersebut hanyalah mengundang kemenangan Syaitan dalam diri
kita.
Semoga apa yang aku tulis ini bermanfaat,
muah-mudahan kita semua selalu diberi petunjuk dan dibimbing oleh Allah SWT
agar kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin Ya Rabbal Alamin.
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
0 komentar:
Posting Komentar
Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.