https://www.facebook.com/rama.betah
Pertama kali saya menginjakkan kaki di kampus
IAIN mataram adalah pada tahun 2011, dimana pada waktu itu, status ku menjadi
pelamar untuk menjadi mahasiswa, yang pada akhirnya aku diterima di Fakultas
Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI). Pada waktu
itu, ada perasaan bahagia yang muncul dalam diri ku, dikarenakan sambutan yang
baik dari senior-senior yang tidak asing bagi saya, mereka adalah senior-senior
yang saya kenal ketika masih berada di PONPES MTS Riyadhul Anwar.
PONPES MTS Riyadhul Anwar merupakan pondok
pesantren yang luar biasa bagi saya, dimana tempat aku didik menjadi siswa yang
berakhlaq baik sesuai dengan visi-misi dari PONPES tersebut. Setelah selesai
menempuh pendidikan disana, kemudian saya melanjutkan Studi saya di MA-Alma’arif
Sankong (Bonder, Kec. Praya Barat, Kab. LOTENG). Senior-senior yang aku kenal
dulu, ternyata masih ingat dengan saya, senior-senior yang cerdas, dan memiliki
kecakapan berkomunikasi yang baik, sungguh dalam hati ingin rasanya menjadi
mereka, menjadi orang-orang penting didalam kampus.
Setelah terdaptar menjadi mahasiswa, pagi itu
adalah awal bagaimana saya mengetahui pelaksanaan perkuliah ketika sudah aktif,
dimana pada waktu itu, saya bertemu salah satu penguasa kampus, yang biasa
disebut sebagai ketua Rayon Pergerakan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
yakni; Sahabat Sulaiman. Beliau banyak bercerita tentang bagaimana menjadi
mahasiswa yang jauh berbeda dari mahasiswa, artinya tidak hanya menjadi
mahasiswa yang monoton namun lebih aktif (mencari jadi diri) baik dalam
berorganisasi maupun hal-hal yang lain.
Obrolan pun menjadi panjang ketika beliau
bercerita tentang kisahnya menjadi seorang mahasiswa, yang dikaitkan dengan
proses belajar mengajar yang sebentar lagi akan saya hadapi, apalagi ditemani nikmatnya
kopi dan rokok. Hehehe…, melihat gayanya berkomunikasi dan keilmuan yang
dimiliki membuat saya tertarik dengan Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia (PMII), dan saya pun mendaftarkan diri sebagai calon anggota baru,
dengan niat yang tulus, agar ada perubahan secara pengalaman dan keilmuan baik
secara akademis maupun secara organisatoris.
MAPABA adalah salah satu agenda Rayon
Al-Ghazali yang tak pernah akan aku lupakan, sebuah penggemblengan kader guna
peningkatan daya sadar akan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang mahasiswa,
karena selama ini saya merasa bahwa menjadi mahasiswa, ya mahasiswa, tidak ada
tugas dan tanggungjawab sama sekali, kuliah dalam benak ku hanya sebagai modal
untuk mendapatkan impian ku, tanpa ada aktivitas lain, selain kuliah. Namun ternyata
memasuki bangku kuliah, aku harus dibenturkan dengan berbagai macam tugas dan
tanggungjawab, sehingga membuat ku semakin penasaran dan ingin terus menimba
ilmu dan pengalaman di Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (PMII).
Setelah pelaksanaan mapaba berakhir yang
berlangsung selama tiga hari, tiga malam, saya pun aktif dalam mengikuti
rutinitas agenda yang dilaksanakan oleh PMII, misalnya; diskusi kelompok,
diskusi bersama, diskusi lepas, keakraban, pelatihan-pelatihan, dan lain
sebagainya. Disinilah awal mula keberanian ku berbicara dan bisa berpikir yang
lebih dewasa, yang dulunya, saya seorang pemalu dan akhirnya bisa merasakan
perubahan-perubahan yang terjadi (tidak menjadi mahasiswa yang pemalu), namun
saya sudah berani berbicara dihadapn khalayaq banyak, walau saya merasa apa
yang saya dapatkan masih sedikit, namun ini adalah pembelajaran yang sangat
beharga dan usaha menjadi yang lebih baik.
Salah satu satu senior saya mengatakan bahwa, ‘belajar
adalah proses, apa yang kau lalui, itulah proses, dek.’ Dengan hal ini, saya
terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, dengan beberapa cara tersendiri yang
saya lakukan, misalnya dengan bertanya kepada senior tanpa mengenal rasa lelah,
dan pada akhirnya, yang tidak terbiasa
aku lakukan, kini menjadi terbiasa walau masih ada rasa deg-degan. Terima Kasih
PMII, terima Kasih fakultas dakwah dan komunikasi. Terima kasih kepada
senior-senior yang telah memberikan saya begitu banyak pelajaran yang berharga.
Tangan Terkepal, Maju Ke-Mmuka. Satu langkah
Mundur adalah Penghianat.
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
mantap sahabat,,,, lanjutkan. semoga sukses.
BalasHapushidup mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi...
BalasHapus