Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post:


Rabu, 25 Desember 2013

Kampus IAIN Mataram ‘Kampus Pergerakan Ku’

https://www.facebook.com/rama.betah




Pertama kali saya menginjakkan kaki di kampus IAIN mataram adalah pada tahun 2011, dimana pada waktu itu, status ku menjadi pelamar untuk menjadi mahasiswa, yang pada akhirnya aku diterima di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan Konseling Islam (BKI). Pada waktu itu, ada perasaan bahagia yang muncul dalam diri ku, dikarenakan sambutan yang baik dari senior-senior yang tidak asing bagi saya, mereka adalah senior-senior yang saya kenal ketika masih berada di PONPES MTS Riyadhul Anwar.

PONPES MTS Riyadhul Anwar merupakan pondok pesantren yang luar biasa bagi saya, dimana tempat aku didik menjadi siswa yang berakhlaq baik sesuai dengan visi-misi dari PONPES tersebut. Setelah selesai menempuh pendidikan disana, kemudian saya melanjutkan Studi saya di MA-Alma’arif Sankong (Bonder, Kec. Praya Barat, Kab. LOTENG). Senior-senior yang aku kenal dulu, ternyata masih ingat dengan saya, senior-senior yang cerdas, dan memiliki kecakapan berkomunikasi yang baik, sungguh dalam hati ingin rasanya menjadi mereka, menjadi orang-orang penting didalam kampus.

Setelah terdaptar menjadi mahasiswa, pagi itu adalah awal bagaimana saya mengetahui pelaksanaan perkuliah ketika sudah aktif, dimana pada waktu itu, saya bertemu salah satu penguasa kampus, yang biasa disebut sebagai ketua Rayon Pergerakan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yakni; Sahabat Sulaiman. Beliau banyak bercerita tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang jauh berbeda dari mahasiswa, artinya tidak hanya menjadi mahasiswa yang monoton namun lebih aktif (mencari jadi diri) baik dalam berorganisasi maupun hal-hal yang lain.

Obrolan pun menjadi panjang ketika beliau bercerita tentang kisahnya menjadi seorang mahasiswa, yang dikaitkan dengan proses belajar mengajar yang sebentar lagi akan saya hadapi, apalagi ditemani nikmatnya kopi dan rokok. Hehehe…, melihat gayanya berkomunikasi dan keilmuan yang dimiliki membuat saya tertarik dengan Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan saya pun mendaftarkan diri sebagai calon anggota baru, dengan niat yang tulus, agar ada perubahan secara pengalaman dan keilmuan baik secara akademis maupun secara organisatoris.

MAPABA adalah salah satu agenda Rayon Al-Ghazali yang tak pernah akan aku lupakan, sebuah penggemblengan kader guna peningkatan daya sadar akan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang mahasiswa, karena selama ini saya merasa bahwa menjadi mahasiswa, ya mahasiswa, tidak ada tugas dan tanggungjawab sama sekali, kuliah dalam benak ku hanya sebagai modal untuk mendapatkan impian ku, tanpa ada aktivitas lain, selain kuliah. Namun ternyata memasuki bangku kuliah, aku harus dibenturkan dengan berbagai macam tugas dan tanggungjawab, sehingga membuat ku semakin penasaran dan ingin terus menimba ilmu dan pengalaman di Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (PMII).

Setelah pelaksanaan mapaba berakhir yang berlangsung selama tiga hari, tiga malam, saya pun aktif dalam mengikuti rutinitas agenda yang dilaksanakan oleh PMII, misalnya; diskusi kelompok, diskusi bersama, diskusi lepas, keakraban, pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Disinilah awal mula keberanian ku berbicara dan bisa berpikir yang lebih dewasa, yang dulunya, saya seorang pemalu dan akhirnya bisa merasakan perubahan-perubahan yang terjadi (tidak menjadi mahasiswa yang pemalu), namun saya sudah berani berbicara dihadapn khalayaq banyak, walau saya merasa apa yang saya dapatkan masih sedikit, namun ini adalah pembelajaran yang sangat beharga dan usaha menjadi yang lebih baik.

Salah satu satu senior saya mengatakan bahwa, ‘belajar adalah proses, apa yang kau lalui, itulah proses, dek.’ Dengan hal ini, saya terus berusaha untuk menjadi yang terbaik, dengan beberapa cara tersendiri yang saya lakukan, misalnya dengan bertanya kepada senior tanpa mengenal rasa lelah, dan  pada akhirnya, yang tidak terbiasa aku lakukan, kini menjadi terbiasa walau masih ada rasa deg-degan. Terima Kasih PMII, terima Kasih fakultas dakwah dan komunikasi. Terima kasih kepada senior-senior yang telah memberikan saya begitu banyak pelajaran yang berharga.

Tangan Terkepal, Maju Ke-Mmuka. Satu langkah Mundur adalah Penghianat.



Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :

2 komentar:

Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.

 

Popular Posts

Data Pengunjung

Putra NTB Menulis (BATUJAI)

Total Tayangan Halaman