Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post:


Rabu, 18 Desember 2013

Kakek Ku yang Lucu






Ini merupakan cerita nyata, yang tidak ada sama sekali rekayasa, karena peristiwa ini adalah peristiwa yang saya alami sendiri ketika bersama kakek saya sebelum meninggal dunia, dan saya berharap segala amal ibadahnya dapat diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosa-dosanya. Amin ya rabbal alamin. Pada waktu itu, kakek saya berada di rumah Sakit Umum Praya Lombok Tengah karena kondisi yang sangat kritis.

Sore itu, saya bersama saudara laki-laki saya, yang bernama Herman Budi menjenguk kakek dengan harapan tidak terjadi apa-apa. Dengan menggunakan sepeda motor, kami berangkat dari batujai menuju RSU Praya lama, dengan kecepatan yang biasa-biasa saja karena banyak polisi yang berkeliaran patroli bahkan mencari pengguna sepeda motor yang tidak taat aturan.

Pada waktu itu, sepeda motor yang saya bawa, STNKnya sudah mati (belum diperpanjang) sehingga selain khawatir dengan kakek, kami berdua juga khawatir ketemu dengan pilisi, takut ditilang karena STNKnya sudah mati selama satu tahun. Namun apa yang kami khawatirkan tidak terjadi, kami tidak bertemu dengan polisi, karena melewati jalan-jalan yang jarang dilalui oleh polisi, maklum…, waktu itu, dompet lagi kritis.

Saat kami sampai di RSU Praya lama, herman budi pergi untuk memarkir sepeda motor sesuai dengan tempatnya, sedangkan saya langsung menuju ruangan kakek, ingin segera melihat keadaannya, dengan pikiran yang was-was, saya selalu berharap dan berkata dalam hati ‘mudahan kakek gak apa-apa’, berulang-ulang kali dan ungkapan tersebut berhenti saat saya sampai dan melihat kakek lagi terbaring dengan santai, tidak ada hal-hal yang berbau negatif, semua yang ada dalam ruangan duduk sambil bercanda dengan keluarga masing-masing.

Saya yang baru datang, langsung menuju tempat kakek istirahat dan mencium tangannya sesuai dengan kebiasaan yang saya lakukan. Sejak itulah saya merasa lega dan tenang, saudaranya saya yang datang belakangan, datang dengan nafas yang terengah-engah, karena capek berlari, namun dia juga merasa lega sama seperti saya dengan kondisi kakek yang masih membaik.

Beberapa selang waktu kemudian, paman saya, menyuruh saya untuk mengajak kakek ngobrol, agar kakek merasa tidak sendirian. Saya pun memulai dengan bertanya sama kakek saya;

Saya              : kek, coba kakek baca surat Al-fatihah…?
Kakek             : dengan suara perlahan, kakek membaca surat Al-fatihah dengan diawali dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim, kemudian membaca surat Al-fatihah dengan lancarnya.
Saya              : kakek pinter banget, ternyata masih segar ingatan kakek.
Kakek             : haha…, haha…, haha…, kakek tertawa dengan panjang namun dengan suara pelan.

Saat kakek tertawa dengan leganya, semua mata tertuju padanya, dan pada ahirnya mereka semua, yang berada dalam ruangan tersebut ikut tertawa dengan puas.  Dan saya pun ikut tertawa dengan bahagia.

Ya Allah…, yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
Ampunilah segala dosa kakek dan nenek saya, baik yang disegaja maupun tidak disegala, tempatkan beliau ditempat yang indah. Terimalah amal perbuatannya yang baik sebagai bentuk seorang hamba yang taat terhadap perintahMu dan takut terhadap laranganMu. Amin Ya Rabbal Alamin.



Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :

0 komentar:

Posting Komentar

Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.

 

Popular Posts

Data Pengunjung

Putra NTB Menulis (BATUJAI)

Total Tayangan Halaman