Pernahkah kita merasakan menjadi seorang petani?
Yang harus berjuang dibawah sengatan matahari dan kerasnya hidup. Saya rasa,
jawabannya akan sesuai dengan siapa yang membaca tulisan ini, apakah pernah
membantu orang tua membajak sawah? Ataukah tidak pernah sama sekali walau orang
tua profesinya adalah seorang petani.? Akan tetapi, Saya tidak akan mengajak
anda untuk menjadi seorang petani, namun, mari kita mencoba berpikir tentang
petani yang unggul, petani yang bisa mewujudkan bangsa Indonesia ini mampu
bersaing dipasar bebas dewasa ini. Paling tidak setelah membaca tulisan ini,
kita semua memliki grand design untuk mewujudkan harapan petani guna
kesejahteraan bagi seluruh petani Indonesia.
Menghadapi era globalisasi, begitu banyak
permasalahan yang timbul yang dihadapi oleh para petani, mulai dari penyakit
tanaman yang berbeda-beda jenis penyakitnya, sampai pada hilangnya rasa percaya
diri, yang diakibakan oleh banyaknya hama dan mahalnya obat-obatan serta pupuk.
Sehingga percaya diri yang awalnya
begitu tinggi dan mampu menanam tanaman sampai berhektar, yang pada akhirnya
mampu menanam jauh berkurang dari sebelumnya karena percaya diri yang hilang. Dan
disinilah Arti dari sebuah pilihan hidup tertuju pada generasi muda, generasi
muda sebagai agent of change terhadap permasalahan sosial yang terjadi dewasa
ini.
Ketika hidup adalah sebuah pilihan, memilih
untuk melakukan apa? Menjadi apa? Mau seperti apa? Bahkan, mau tidak memilih
pun adalah sebuah pilihan. Akan tetapi, pertanyaannya adalah siapakah yang mau
menjadi pahlawan bagi petani Indonesia? jawabannya adalah generasi muda,
generasi muda bangsa Indonesia yang mampu mewujudkan impian dan tantangan masa
depan. Kalau tidak generasi muda, siapa lagi yang bisa mewujudkan harapan para
petani seluruh Indonesia, karena ditangan generasi muda dititipkan harapan
bangsa dan Negara.
Melirik dari permasalahan-permasalahan krusial
pada perkembangan para petani dewasa ini, maka adapun beberapa hal yang harus
kita lakukan sebagai langkah awal dalam melakukan perubahan guna kesejahteraan
para petani adalah sebagai berikut, yang terbagi menjadi dua bagian;
A. Internal Petani
Dalam hal internal
petani, terbagi menjadi dua bagian, yakni;
Pertama,
Penyuluhan. Peyuluhan merupakan
bimbingan yang harus dilakukan oleh kaum muda di tiap-tiap desa dalam upaya
memberikan mitivasi dan dorongan agar petani merasa percaya diri, karena percaya
diri adalah salah satu kunci utama untuk meraih hasil yang maksimal. Tidak hanya
sebatas itu, konsep penyuluhan pun harus menjadi proposal yang matang dengan
aplikasi lapangan yang akurat dan tepat sasaran, guna meningkat kepercayaan
petani terhadap program pemerintah.
Kedua,
Pembuatan kelompk. Pembentukan
kelompok adalah salah satu cara untuk mengakomodir para petani dalam upaya
peningkatan mutu hasil pertanian dan sebagai media dalam bermusyawarah agar
petani saling memberikan solusi yang produktif ketika terjadi permasalahan. Sifat
individualistik petani harus dihilangkan agar sifat kebersamaan, solidaritas,
serta wujud sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain tetap
terjaga dengan utuh.
B. Eksternal Petani
Yang dimaksud
dengan eksternal petani adalah generasi muda itu sendiri, dimana generasi muda
memiliki tugas dan kewajiban yang dimandatkan oleh pemerintah dalam upaya
pengawasan atau pengontrolan program yang diberikan oleh pemerintah kepada para
petani. Adapun yang harus dilakukan adalah sebagai berikut, yang terbagi
menjadi lima bagian;
Pertama,
Penelitian. Penelitian adalah
salah satu wujud kepedulian generasi muda untuk memberikan pelayanan terbaik
kepada para petani, penelitian ini bisa dilakukan oleh generasi muda yang
berprofesi sebagai seorang peneliti maupaun temen-temen yang berasal dari
jurusan pertanian. Penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta lapangan,
permasalahan yang dialami oleh para petani, baik dari hama dan penyembuhan hama
tersebut.
Kedua,
Pemberian modal. Modal utama
yang digunakan oleh petani tidak selamanya bersumber dari pemerintah, akan
tetapi lebih kepada modal sendiri, dan bantuan dari pemerintah hanya sekedar
meringat beban petani, melalui pos-pos penjualan obat-obatan dan pupuk yang
bisa dijangkau oleh para petani, dengan cara memberikan pinjaman kepada petani
dengan catatan setelah panen, modal harus dikembalikan sesuai yang ditetapkan.
Ketiga,
Pengontrolan. Pengontrolan adalah
salah satu upaya yang dilakukan oleh generasi muda untuk memantau kondisi, baik
petani maupun tanaman, guna menyikapi permasalahan-permasalahn yang akan timbul
dikemudian hari. Sehingga menjadi bahan laporan kepada pihak peneliti agar
dicarikan solusinya jika permasalahan tersebut dalam hal penyakit atau hama.
Keempat,
Pencegahan. Dengan upaya
pengontrolan yang baik, tentunya akan memiliki hasil yang maksimal dan
pencegahan bisa diatasi sedini mungkin, dengan adanya permasalahan yang
didapatkan oleh para pengontrol lapangan, maka akan ada solusi yang diberikan
oleh para peneliti. Sehingga keterkaitan petani, pengontrol dan peneliti adalah
hal yang tidak bisa dipisahkan. Karena memiliki tugas dan kewajiban yang harus
dilakukan supaya bisa mewujudkan petani yang berdaya saing dalam kancah pasar nasional
maupun internasional.
Kelima,
Evaluasi. Evaluasi adalah
hal yang paling penting sebagai bentuk menyikapi perkembangan dan kemunduran
yang dialami oleh para petani. Evaluasi bisa dilakukan bersama-sama antara;
petani, pengontrol, peneliti maupun pemerintah, guna meminimalisir
dampak-dampak negatif yang bisa terjadi dikemudian hari.
Dengan demikian, akan ada satu doktrin baru yang
muncul, yakni; pemerintah yang pro-rakyat. Namun, mungkin ide yang saya
tawarkan ini adalah ide yang biasa dan tidak tabu lagi bagi anda, dan
aplikasinya yang kita lihat selama ini masih belum maksimal. Namun, sekali
lagi, ide ini, perlu konsep yang matang dan aplikasi yang sungguh-sungguh guna
menyikapi aplikasi yang kurang maksimal selama ini. Tentunya hal ini juga
berdampak pada peran generasi muda dalam upaya mengembangkan petani Indonesia yang
mampu berdaya saing, dan generasi muda bisa mewujudkan hal tersebut, dengan
catatan pemerintah, generasi muda, dan para petani bersama-sama berikhtiar
dalam melaksanakan perubahan demi kesejahteraan bersama.