Rss Feed Facebook Twitter Google Plus
Nikmatilah setiap detik anda membaca ARTIKEL, PUISI, HUMOR, CEPEN dan yang lainnya, semoga bermanfaat dan bisa menjadi motivasi anda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.

post:


Minggu, 08 Desember 2013

Antara Nilai dan Ilmu






Pernahkah anda mendengar bahwa mahasiswa ‘akademis’ berkata bahwa nilai itu tidak penting, yang penting adalah ilmu? Saya rasa jawaban anda akan sama dengan saya, yakni; tidak pernah. Bagaimana dengan pertanyaan ini?

Pernahkah anda mendengar bahwa mahasiswa ‘aktivis’ nilai itu tidak penting, yang paling penting adalah ilmu? Jabawan kita mungkin akan sama lagi, bahwa banyak aktivis mengatakan bahwa nilai itu tidak penting.

Untuk memahami mana yang terpenting, mari kita simak ilustrasi sebagai berikut;

Selesai perkuliahan, ada tiga mahasiswa yang asik mengobrol tentang aktivis hari ini, sampai-sampai perdebatan pun berlanjut pada ending saling mempertahankan argumen masing-masing;

A         : Bro…, kok aktivis hari ini, demonya semakin anarkis ya…?
C         : Ente juga kan aktivis bro…, kok ngomong gitu…?
A         : Ya sih bro…, tapi kan, gak begitu juga, kita harus memandang bahwa akademis juga penting. Ente kan juga aktivis bro…!
C         : Makanya itu, saya tidak bisa berkomentar masalah anarkis atau gaknya, karena bagi saya, anarkis juga perlu dilakukan ketika para pemegang kebijakan tidak pro terhadap kepentingan mahasiswa.
B          : Sama-sama aktivis kok saling debat…, kayak gak pernah merasakan seperti itu…!!!
A         : Ah ente ini…, maksud saya, terkadang aktivis tidak memandang bahwa nilai itu penting, mereka memandang ilmu adalah hal yang utama, sehingga kuliah jadi terbengkalai.
B          : Emang, menurut ente nilai itu penting…? Bagi saya, nilai itu gak penting, ilmu adalah segalanya. Coba kita lihat, banyak mahasiswa yang mendapatkan IPK 4,00 namun buta dengan permasalahan yang terjadi di Indonesia ini.
A         : Ya pentinglah bro…, nilai itu sangat penting bagi karir atau masa depan kita, tanpa formalitas apakah bisa menunjang karir kita.? Misalnya; ketika mau wisuda sebagai salah satu langkah terakhir untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, tanpa nilai…, kita gak akan pernah bisa wisuda…! Apakah ente bisa wisuda tanpa nilai…? Dan menjadi seorang sarjana dengan membawa gelar kepada orang tua dan masyarakat…?
B          : Yang jelas bagi saya, ilmu adalah yang paling utama. Nilai itu gak penting. Masalah wisuda bukan hal yang krusial, setelah wisuda pun, apakah kita mampu mengemban amanah…? Atau, bisa-bisa menjadi pengangguran intelktual baru…? Itu kan lebih bahaya lagi bro.
A         : Kalau nilai gak penting menurut ente, terus ilmu adalah hal yang utama. Kenapa ente kuliah…? Kan untuk mendapatkan ilmu, tidak hanya melalui kuliah, dijalanan pun, jika ente mau belajar pasti dapat ilmu. Dan ente sendiri sudah tahu bahwa, ilmu dalam kelas hanya beberapa persen yang bisa didapatkan, pengalaman dan praktislah yang lebih banyak.
B          : Tapi yang menjadi permasalahannya adalah mahasiswa-mahasiswa yang mendapat IPK tinggi, wajar jika 3,89. Ini…, 4,00 bro…, itu kan, pembodohan nyata bagi.
A         : Itu kan permasalahan ente bro, permasalahan IPK tinggi, bukan dipandang dari sudut pandang ente, akan dipandang dari sudut pandangnya mahasiswa yang bersangkutan. Wajar mereka mendapatkan IPK 4,00. Mereka berusaha dengan gigih dan penuh perjuangan.
C         : Ah…, kalian ini. Berdebat masalah yang tidak-tidak aja, nilai dan ilmu adalah dua hal yang tidak boleh didahulukan. Nilai adalah hasil kerja keras yang harus kita banggakan, sedangkan ilmu adalah hal yang harus kita syukuri agar menjadi berkah. Sehingga nilai dan ilmu adalah sama-sama penting dalam menunjang karir atau masa depan yang kita harapkan. Jangan sampai nilai tinggi tapi menjadi serjana pengangguran, begitu juga dengan ilmu, jangan sampai kita memandang ilmu adalah hal yang utama sehingga kuliah jadi terbengkalai, sehingga menjadi mahasiswa yang abadi, dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Indonesia saat ini membutuhkan orang-orang yang cerdas, berakhlaq serta memiliki semangat yang tinggi untuk memperjuang bangsa. Salah satu caranya adalah membuktikan bahwa kita bisa mendapatkan nilai yang tinggi dengan ilmu yang kita miliki. Oleh karena itu, mari kita mendapatkan nilai yang tinggi dan ilmu yang bermanfaat.
B          : Ah…, ente ini sok bijaksana. Bagi saya, ilmu adalah segalanya. Tanpa komfromi lagi. Okey.
A         : Endak usah kuliah aja bro, kan ente bisa cari ilmu diluar…?
B          : Terdiam sejenak, saat mau berkelit lagi…, kedua temennya meninggalkan dia tanpa permisi.

Kesimpulannya adalah kuliah bukan saja untuk mendapatkan ilmu namun membutuhkan dukungan nilai sebagai bentuk aplikasi dari ilmu yang kita dapatkan. Jangan sampai kuliah menjadi terbengkalai dengan hasrat untuk mendapatkan ilmu yang tinggi. 




Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :

0 komentar:

Posting Komentar

Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.

 

Popular Posts

Data Pengunjung

Putra NTB Menulis (BATUJAI)

Total Tayangan Halaman