Ini merupakan kisah nyata yang
saya alami waktu perjalanan menuju pare (kampun inggris), waktu itu saya
bersama teman-temen naik bis yang menuju Surabaya. Badan kami
tersa pegal karena tidak pernah puas intrihat. Dengan itu, kami ingin sekali
merebahkan badan untuk beristirahat agar tidak capek dan pusing ketika naik
BIS, naun ada saja maslah yang kami hadapai. Terutama ketika berada dalam bis.
Baik dari kepadatan penumpang, bau yang tidak sedap dan pedagang yang berjualan
naik turun pada bis maupun pengamen yang yang selalu ada disetiap perjalanan
kami naik BIS. Bis berhenti dan naik pengamen serta pedaganag asongan, begitu
terus selanjutnya. Di saat saya mencoba untuk tidur, dan terlelap beberapa
menit. Saya gak tau bahwa di dalam BIS sudah ada pengamen yang sedang bernyanyi
pakai bahasa jawa. Entah apa artinya, namun sedikit asik untuk di dengar,
itulah yang membuat saya bangun lagi dan gak bisa istirahat.
Setelah selesai, saatnya pengamen
untuk minta upah atas lagu yang dinyanyikan. Satu persatu diminta uangnya. Pas
giliran saya, saya sengaja tidur agar tidak diminta
“mas ngamen” kata-kata pertama
pada saya, namun saya pura-pura tidak tahu.
“mas ngamen” nada suara yang
semakin keras. Namun aku masih saja pura-pura tidak tahu, berharap pengamen itu
pergi dan saya bisa istirahat.
“mas ngamen” dengan nada yang
semakin tinggi dari nada kedua tadi, aku pun semakin kaget dan takut. Yang
akhirnya kau memberikannya “logam seribuan”. Setelah itu baru dia pergi. Dalam
hati aku merasa kesal dan heran, kok gini ya, pengamen yang ada disini…? Lo gak
dikasih minta dengan maksa. Gak wajar sekali...! Sambil wajah cemberut penuh
dengan kekesalan…!!!
Beberapa selang waktu kemudian,
aku mencoba tidur dan melupakan kejadian yang telah aku alami barusan, namun
walau begitu capek, mataku tidak bisa terpejam. BIS berhenti karena ada
penumpang yang ingin naik. Beserta dengan beberapa pedagang asongan yang
membawa nasik, minuman dan beberapa makanan snack. Begitu terus selajutnya. Mebuat
aku jadi semakin pusing dan badanku terasa remuk.
Yang lebih anehnya lagi, pedagang
asongan yang naik terakhir kalinya di BIS.
“nasi, kacang, air. Nasi, kacang
air, tahu. Begitu terus di ucapkannya” mondar mandir dari belakang namun gak
ada yang beli sama sekali. Mungkin dalam hati sang pedagang merasa kesal karena
tidak ada yang beli dan mondar mandir di BIS. Dan akhirnya entah dari mana
pedagang itu mendapatkan ide.
Dari depan ia melempar dagangan
satu persatu kearah penumpang sampai ke penumpang yang dibelakang dan nada yang
bringas, pedagang itu mengatakan…, Mas, bayar, cumen dua ribu rupiah…! Mas,.
Bayar, cumen dua ribu rupiah…! Sampai pada penumpang yang dibelakang.
Dalam hati…, Sungguh ini adalah
jurus jitu sangat hebat…, Bisa di andalkan ketika waktu berdagang di dalam BIS.
Asieeeeeeeeek…, hehehehhe……!!!!!!
Please...Share dong Sob, jika Sobat menyukainya :
0 komentar:
Posting Komentar
Hey…, sahabat-sahabat bloger, semoga sukses selalu dalam berkarya melalui tulisan… Jangan lupa meninggalkan jejak anda di blog saya ini. Terima kasih.